Meski demikian, penguatan nilai tukar ringgit tetap menekan daya saing ekspor.
Secara keseluruhan, kontrak minyak sawit diperkirakan menutup tahun ini melemah sekitar 8,5 persen, berbalik arah dari kinerja kuat tahun lalu, di tengah pasokan yang melimpah dan kekhawatiran atas melunaknya permintaan global.
Pasar akan tetap dibuka pada Rabu atau 31 Desember 2025. (Aldo Fernando)