Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama TLDN, Wishnu Wardhana mengatakan, penurunan laba bersih di tiga bulan pertama diakibatkan oleh naiknya seluruh komponen biaya mulai dari pupuk hingga kebutuhan energi.
“Kenaikan biaya itu benar-benar dirasakan oleh seluruh industri perkebunan kelapa sawit di kuartal IV 2022 dan kuartal I 2023,” kata Wishnu.
Di sisi lain, meski laba perseroan mengalami penurunan, namun pendapatan TLDN justru tumbuh 14,3% menjadi Rp955,57 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp836,36 miliar.
Pendapatan pada kuartal I tahun ini berasal dari dua sumber. Produk crude palm oil (CPO) mendominasi dengan pendapatan sebesar Rp888,61 miliar. Kemudian diikuti pendapatan dari produk palm kernel (PK) sebesar Rp66,96 miliar.
Peningkatan pendapatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya volume penjualan CPO dan PK yang masing-masing naik sebesar 48,2% dan 67,1%.
Peningkatan volume penjualan tersebut mengompensasi penurunan harga jual rata-rata CPO dan PK masing-masing sebesar 19,5% dan 56,4%, sehingga perseroan dapat mempertahankan realisasi kinerja keuangan yang positif.
(FAY)