Sampai saat ini, kebijakan nol-Covid di China masih menjadi momok bagi seluruh pasar minyak nabati dan minyak mentah dunia. Pasalnya, Beijing merupakan importir minyak terbesar dunia.
Apabila mobilitas dibatasi maka akan mengancam permintaan bahan bakar, sekaligus berdampak pada minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel, serta beberapa jenis minyak nabati lainnya.
Hal itu bisa terlihat dari penurunan harga minyak kedelai di Bursa Dalian China sebesar 2,2%, mengekor penurunan harga CPOnya sebesar 3,1%. Sementara itu, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga ambles 0,1%.
Technical Analyst Wang Tao memproyeksikan harga CPO bisa kembali tertekan di waktu mendatang. Terdapat peluang menuju kisaran di MYR3.994 - MYR4.072 per ton. (NIA)