Gagasan ini dilanjutkan oleh data yang menunjukkan inflasi mereda pada Desember, yang membebani dolar dan imbal hasil obligasi AS.
"Fokus minggu ini sekarang pada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan di ekonomi utama, dengan rentetan pembacaan dari AS, Jepang, China, Inggris, dan Zona Euro. Keputusan suku bunga di China dan Jepang juga menjadi fokus, dengan fokus khusus pada Bank of Japan setelah secara tak terduga mencapai nada hawkish selama pertemuan bulan Desember," papar dia.
Adapun Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok, Selasa (17/1/2023) harga emas dunia akan di perdagangkan melemah di rentang USD1.898 per troy ounce USD1.924 per troy ounce. (NIA)