Indeks dolar AS memang menguat, tetapi masih berada dekat posisi terendah tujuh pekan terhadap mata uang utama lainnya. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga naik setelah sebelumnya menyentuh posisi terendah lima bulan.
Investor kini menunggu data harga produsen AS pada Rabu dan data harga konsumen pada Kamis untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut menjelang pertemuan The Fed pekan depan.
“Kalau ekonomi AS sedikit lebih lemah, itu bisa berarti kita akan melihat lebih banyak arus dana masuk ke aset nontradisional seperti emas sebagai lindung nilai terhadap potensi pelemahan,” imbuh Melek.
Emas, yang menembus level USD3.600 per troy ons pada Senin, telah beberapa kali mencetak rekor tahun ini. Kenaikan itu didorong oleh lemahnya dolar, pembelian masif oleh bank sentral, kebijakan moneter longgar, dan ketidakpastian global yang meningkat.
“Kami sangat optimistis bahkan di level USD3.600. Kami pikir pasar akan terus reli karena tidak ada tanda perubahan dalam kebijakan tarif, hubungan dagang, maupun geopolitik,” kata CEO Sprott Asset Management John Ciampaglia.