IDXChannel - Kinerja PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) masih positif meski membukukan penurunan laba sebesar 22,7 persen atau menjadi Rp2,2 triliun di sembilan bulan pertama 2024.
Pendapatan yang mencapai Rp43,2 triliun hingga kuartal III-2024 ini didorong oleh kenaikan volume penjualan emas yang mencapai 405 ribu ons.
Sejalan dengan itu, harga jual rata-rata emas juga mengalami kenaikan hingga USD2.639 per ons, atau meningkat 9 persen secara kuartalan dan 28 persen secara tahunan.
Menurut Samuel Sekuritas, Antam memiliki peluang pertumbuhan besar terutama dengan adanya tren reli harga emas yang didorong oleh ketegangan geopolitik dan meningkatnya pembelian emas oleh bank sentral di berbagai negara. Apalagi harga emas di Oktober 2024 sudah mencapai USD2,679 per ons.
"Meskipun kinerja ANTM di tahun ini kurang memuaskan, namun revisi positif terhadap proyeksi laba ke depan memberikan kesempatan bagi para investor untuk mempertimbangkan pembelian saham ini," tulis riset Samuel Sekuritas, Selasa (5/11/2024).
Meski demikian, harga emas yang terus meroket hingga di atas USD2.700 per ons dapat memicu aksi ambil untung oleh para pelaku pasar. Kondisi ini juga bisa memaksa ANTM untuk melakukan pembelian kembali dengan harga yang lebih tinggi.
"Pada akhirnya dapat menekan margin keuntungan perusahaan," tulis riset tersebut.
Saham ANTM menguat 0,63 persen ke harga Rp1.585 pada perdagangan Jumat (8/11/2024). Volume perdagangannya mencapai Rp50,19 juta saham dengan nilai transaksi Rp79,72 miliar.
Dalam sepekan, saham Antam menguat 4,28 persen dan secara year to date (ytd) justru terkoreksi 7,04. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp38,21 triliun dengan PER 12,98 dan PBVR 1,28.
(DESI ANGRIANI)