Dinar Fitra Maghiszha
IDXChannel - Harga minyak mentah berpotensi menguat pekan depan di tengah sejumlah sentimen, mulai dari rencana OPEC+ untuk memangkas produksi, hingga ancaman suku bunga di Amerika Serikat.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani mengatakan organisasi pengekspor minyak bumi dan sekutunya akan memotong produksi sebesar 1,16 juta barel per hari (bpd), alias setara 3,7% dari permintaan minyak global.
Chisty menilai permintaan komoditas ini masih cukup kuat, meskipun proyeksi World Bank membaca rata-rata harga Brent akan berada di level USD84 per barel untuk tahun ini.
"Kami melihat harga minyak masih terus naik, pasalnya permintaan dari China dan India sebagai net-importir terbesar di dunia saat ini masih cukup besar," kata Chisty dalam risetnya, Minggu (28/5/2023).
Kendati proyeksi World Bank melandai, tetapi harganya masih lebih tinggi jika dibandingkan masa pra-pandemi. Chisty membaca konsumsi minyak mentah masih cukup terjaga, terutama di China, setelah pencabutan kebijakan zero Covid-19, yang mendorong permintaan.
Dari dalam negeri, harga Indonesia Crude Price (ICP) sejak bulan April 2023 terhitung telah meningkat, dan ditetapkan seharga USD79,34 per barel, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya sebesar USD74,59 per barel.
Kondisi ini dipandang dapat membangun sentimen positif di pasar minyak, terlebih saat harganya masih terjaga di kisaran USD84 per barel, sehingga dapat mempengaruhi harga jual rata-rata dalam industri minyak mentah dalam negeri.
Terdapat tiga saham yang masuk dalam riset Chisty, seperti PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Elnusa Tbk (ELSA), hingga PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Berikut rekomendasinya secara teknikal:
1. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
Rekomendasi: BUY
Support: Rp202
Resistance: Rp240
Cutloss if break level: Rp168
2. PT Elnusa Tbk (ELSA)
Rekomendasi: BUY
Support: Rp320
Resistance: Rp346
Cutloss if break level: Rp302
3. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Rekomendasi: BUY
Support: Rp1.330
Resistance: Rp1.435
Cutloss If break level: Rp1.200
(DES)
