IDXChannel – Harga Minyak mentah dunia dalam fase naik jelang akhir tahun ini. Tren itu berlanjut sejak awal tahun di mana harga komoditas itu ditopang oleh tensi geopolitik yang meningkat.
Sentimen lainnya yaitu penguatan dolar dan pelonggaran kebijakan Covid-19 di sejumlah negara yang mendorong naiknya jumlah perjalanan. Meski begitu, permintaan dari importir utama China masih lemah akibat ketatnya aturan yang berdampak pada ekonomi negara tersebut.
Berdasarkan data Reuters, harga minyak jenis Brent menguat 0,5%, menjadi USD83,90 per barel, tetapi kembali merosot ke USD82,26 untuk kontrak Februari. Meski begitu, Brent akan menutup 2022 dengan penguatan 5,76% setelah sebelumnya melejit 50,2% pada 2021.
Secara historis, harga sempat melonjak pada kuartal kedua ke puncaknya di USD139,13 per barel, sebuah level tertinggi sejak 2008, didorong agresi militer Rusia dan Ukraina yang memicu masalah keamanan pasokan dan energi.
Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) menanjak 0,6% di USD78,88 per barel, setelah ditutup 0,7% lebih rendah pada Kamis lalu.
WTI berada di jalur penguatan 4,5% untuk tahun 2022 setelah kenaikan 55% pada 2021, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (30/12).