sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Mentah Fluktuatif Sepekan di Tengah Ketegangan Geopolitik

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
17/08/2024 10:13 WIB
Harga minyak mentah dunia bergerak volatil selama sepekan di tengah ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Harga Minyak Mentah Fluktuatif Sepekan di Tengah Ketegangan Geopolitik. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Mentah Fluktuatif Sepekan di Tengah Ketegangan Geopolitik. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak mentah dunia bergerak volatil selama sepekan di tengah ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent terkoreksi 1,72 persen secara harian ke USD79,58 per barel pada Jumat (16/8). Dalam sepekan, masih naik tipis 0,15 persen.

Sementara, futures minyak jenis WTI melemah 1,74 persen ke USD76,75 per barel kemarin. Namun, minyak WTI terkoreksi 0,35 persen dalam sepekan.

Minyak merosot pada Jumat karena kekhawatiran mengenai kesehatan ekonomi China dan meredanya ketegangan geopolitik. 

Penurunan ini terjadi setelah China, sebagai importir minyak mentah terbesar dunia, merilis laporan ekonomi terbaru yang menunjukkan pelemahan berkelanjutan karena krisis utang yang terkait dengan sektor real estate, tingginya pengangguran di kalangan pemuda, dan lemahnya belanja konsumen. 

Kinerja lemah dari ekonomi terbesar kedua dunia ini terjadi bersamaan dengan meredanya kekhawatiran akan perang yang lebih luas di Timur Tengah, karena Iran terus menahan diri dari janjinya untuk membalas Israel atas pembunuhan para pemimpin utama kelompok militan Hezbollah dan Hamas awal bulan ini. 

Iran mengindikasikan bahwa mereka sedang menunggu hasil dari pembicaraan gencatan senjata untuk mengakhiri perang Israel di Gaza, sementara Pemerintahan Biden mendorong tercapainya kesepakatan damai. 

"Pejabat Iran telah mengindikasikan bahwa lingkup respons mereka terhadap pembunuhan pemimpin politik Hamas di Teheran bisa dipengaruhi oleh hasil negosiasi di Gaza," kata kepala strategi komoditas global dan penelitian MENA di RBC Capital Markets Helima Croft, dalam sebuah catatan, di MT Newswires.

Selain itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA) juga menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak mereka karena lemahnya ekonomi China. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement