Kinerja lemah dari ekonomi terbesar kedua dunia ini terjadi bersamaan dengan meredanya kekhawatiran akan perang yang lebih luas di Timur Tengah, karena Iran terus menahan diri dari janjinya untuk membalas Israel atas pembunuhan para pemimpin utama kelompok militan Hezbollah dan Hamas awal bulan ini.
Iran mengindikasikan bahwa mereka sedang menunggu hasil dari pembicaraan gencatan senjata untuk mengakhiri perang Israel di Gaza, sementara Pemerintahan Biden mendorong tercapainya kesepakatan damai.
"Pejabat Iran telah mengindikasikan bahwa lingkup respons mereka terhadap pembunuhan pemimpin politik Hamas di Teheran bisa dipengaruhi oleh hasil negosiasi di Gaza," kata kepala strategi komoditas global dan penelitian MENA di RBC Capital Markets Helima Croft, dalam sebuah catatan, di MT Newswires.
Selain itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA) juga menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak mereka karena lemahnya ekonomi China. (Aldo Fernando)