Sementara OPEC+ akan menambah pasokan, dampak riilnya tergantung kepatuhan anggota. Kazakhstan kerap melebihi kuota, menimbulkan kekhawatiran soal disiplin internal. Jika negara lain ikut, potensi penumpukan inventori bisa meningkat. Sebaliknya, sinyal penundaan dari OPEC+ bisa langsung mengetatkan pasar, terutama jika permintaan stabil.
Reli Taktis dalam Struktur Pasar Bearish
Secara struktural, pasar masih cenderung bearish: lemahnya permintaan, pasokan berlebih, dan proyeksi harga yang lunak menciptakan tantangan dalam beberapa kuartal ke depan. Namun secara taktis, pelaku pasar perlu waspada: pelonggaran tarif, lonjakan permintaan dari China, atau gejolak geopolitik bisa memicu reli jangka pendek.
Secara teknikal, harga minyak WTI sempat menyentuh titik terendah tahun ini di USD54,48 sebelum melonjak ke USD64,01, menguat 5,18 persen dalam sepekan. Kenaikan tajam ini membangkitkan harapan bahwa tekanan jual ekstrem mulai mereda. Grafik mingguan menunjukkan pola candlestick bullish engulfing, sering kali menandakan potensi pembalikan tren.
Namun tantangan tetap ada. Harga masih di bawah rata-rata pergerakan 52 minggu (SMA) di kisaran USD69,25. Artinya, tren menengah masih dianggap netral hingga lemah.
Jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas USD68,67–USD69,25, peluang menuju USD71,64 hingga USD78,50 terbuka kembali. Sebaliknya, jika harga gagal bertahan dan turun di bawah USD63, potensi penurunan ke USD58,67 hingga USD54,48 kembali menghantui.