Taufan Sukma/IDX Channel
IDXChannel - Laporan keuangan triwulan I/2022 yang baru saja dirilis perusahaan media digital asal Amerika Serikat (AS), Netflix, Inc., seketika memantik sentimen negatif terhadap harga sahamnya. Pasalnya di sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Netflix tercatat kehilangan jumlah pelanggan hingga 200 ribu, sehingga hanya menyisakan 221,6 juta pelanggan saja per Maret 2022.
Hengkangnya jumlah pelanggan sebanyak itu diyakini merupakan imbas dari persaingan industri di pasar streaming yang kian sengit. Alhasil, dengan performa buruk tersebut, harga saham Netflix seketika anjlok hingga 35 persen dalam sehari perdagangan kemarin. Dibuka di level harga 348,61 dolar AS per saham, NFLX mengakhiri perdagangan Rabu (20/4/2022) dengan pelemahan hingga 122,42 poin (35,12 persen) ke level 226,19 dolar AS per saham.
Dampak lanjutan dari tren bearish tersebut, perusahaan dengan kode saham NFLX itu kehilangan kapitalisasi pasar hingga 50 miliar dolar AS, atau dengan asumsi kurs Rp14.350 per dolar AS, maka total kehilangan yang diderita Netflix mencapai Rp717,5 triliun.
Dengan catatan negatif tersebut, Netflix menjadi saham dengan kinerja terburuk di sepanjang tahun 2022 di bursa S&P 500, dengan pelemahan mencapai 62,5 persen pada tahun ini.
“Meskipun rencana mereka untuk mempercepat pertumbuhan (membatasi berbagi kata sandi dan memperkenalkan iklan) memiliki manfaat -menurut mereka sendiri-, mereka tidak akan memiliki dampak yang nyata hingga 2024, waktu yang masih lama," tulis Bank of America, dalam risetnya, Rabu (20/4/2022). (TSA)
