"The Fed ini tidak diekspektasikan hard landing. Jadi dengan seperti itu, saya rasa aliran modal asing harusnya akan tetap besar," tutur Joezer.
Jika tren penurunan suku bunga berlanjut, akan ada pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal serta penguatan nilai tukar Rupiah. Sehingga pihaknya melihat peluang yang lebih tinggi bagi IHSG untuk mencapai skenario ke level 8.000 pada akhir tahun ini.
Adapun tren pelemahan IHSG yang terjadi sepekan ini dinilai wajar. Hal itu dikarenakan saham-saham di bursa dalam negeri sudah mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
“Karena beberapa saham di IHSG kenaikannya sudah cukup signifikan, jadi itu koreksi yang sehat lebih ke arah profit taking,” tutur Joezer.
(DESI ANGRIANI)