"Buyback akan dilaksanakan dengan memerhatikan kondisi likuiditas dan permodalan perseroan, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar manajemen.
Manajemen mengungkapkan latar belakang perseroan melaksanakan buyback, yakni pertama, harga saham di pasar saat ini sudah lebih rendah dari nilai buku perusahaan dan
tidak mencerminkan nilai perusahaan sesungguhnya. Hal tersebut berdampak negatif terhadap citra perseroan.
Alasan kedua, sambung manajemen, saham perseroan belum terlalu aktif sebagaimana tahun-tahun sebelumnya setelah IPO, sehingga perseroan memutuskan melakukan buyback yang
bertujuan untuk meningkatkan harga saham sesuai dengan nilai perusahaan, serta memberikan citra yang positif terhadap pasar, sehingga transaksi akan kembali berjalan sebagaimana mestinya.
"Perseroan berharap akan mendapat keuntungan di masa yang akan datang sejalan dengan pertumbuhan nilai saham perseroan," ucap manajemen.