sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

ICP November 2021 Turun Jadi USD80,13 per Barel 

Market news editor Oktiani Endarwati
10/12/2021 06:31 WIB
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) November 2021 turun jadi USD80,13 per barel.
ICP November 2021 Turun Jadi USD80,13 per Barel  (Dok.MNC Media)
ICP November 2021 Turun Jadi USD80,13 per Barel  (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada bulan November 2021 mengalami penurunan dibandingkan bulan Oktober 2021. Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar USD1,67 per barel dari USD81,80 per barel menjadi USD80,13 per barel.

ICP SLC November 2021 juga turun sebesar USD1,37 per barel dari USD81,52 per barel pada Oktober 2021 menjadi USD80,15 per barel.

Dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain rencana Amerika Serikat dan beberapa negara seperti China, Jepang, India, Inggris dan Korea Selatan, untuk melepaskan cadangan minyak strategis (Strategic Petroleum Reserves/SPR), untuk mengatasi tingginya harga minyak. 
Diperkirakan sebesar 71 juta barel cadangan minyak strategis akan dilepaskan ke pasar.

Faktor lainnya, kembali melonjaknya kasus infeksi Covid-19 di Eropa, dengan beberapa negara seperti Austria, Belanda dan Jerman kembali memutuskan untuk melakukan lockdown, menyebabkan kekhawatiran terjadinya penurunan aktivitas ekonomi dan penurunan permintaan minyak mentah di kawasan Eropa. 

"Selain itu, terdapat kekhawatiran dengan munculnya varian virus Covid-19 baru, Omicron, di kawasan Afrika Selatan,” demikian hasil dari exsum dikutip dari laman resmi Ditjen Migas, Kamis (9/12/2021).

IEA (International Energy Agency) melalui laporan bulan November 2021 menyampaikan:

a. Prediksi bahwa akan terjadi oversupply di tahun 2022, dengan perkiraan bahwa supply minyak mentah dari negara-negara Non OPEC akan meningkat sebesar 2 juta BOPD dibandingkan dengan akhir tahun 2021.

 b. Prediksi bahwa permintaan minyak mentah global tidak akan mencapai level sebelum pandemi sampai dengan akhir tahun 2022, dengan perkiraan permintaan minyak mentah di tahun 2022 hanya akan meningkat sebesar 1,4 juta BOPD dibandingkan dengan akhir tahun 2021.
 
c. Produksi minyak mentah global meningkat sebesar 1,4 juta BOPD di bulan Oktober 2021 dan akan kembali meningkat di bulan November dan Desember 2021, yang antara lain berasal dari produksi di Teluk Meksiko setelah terimplikasi oleh Badai Ida dan OPEC+ yang akan meningkatkan kuota produksi secara perlahan. Selain itu, peningkatan produksi yang cukup signifikan juga berasal dari Brazil, Kanada, Norwegia, UK dan Guyana.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement