“Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi konsolidasi di rentang level 6.950-7.050 pada perdagangan Senin (23/12/2024),” tulis riset Phintraco, Sabtu (21/12/2024).
Dari dalam negeri, perhatian investor tertuju pada rilis data pasokan uang (M2 Money Supply) untuk bulan November yang dijadwalkan pada Senin (23/12/2024).
Data ini menjadi indikator penting untuk menilai tingkat likuiditas dalam perekonomian nasional.
Sederet Data Makro Global
Melihat dari sisi fundamental pasar, khususnya dari Amerika Serikat, pelaku pasar mencermati rilis data kepercayaan konsumen (CB Consumer Confidence) untuk bulan Desember 2024 yang dijadwalkan pada Senin (23/12/2024).
Phintraco memproyeksi angka ini meningkat ke level 113 dari 111,7 di bulan sebelumnya, mencerminkan optimisme konsumen terhadap stabilitas ekonomi AS.
Namun, data Durable Goods Orders bulan November yang akan dirilis sehari setelahnya (24/12/2024) diperkirakan turun 0,4 persen secara bulanan, dari 0,2 persen pada Oktober.
Sementara itu, dari kawasan Eropa, Inggris dijadwalkan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga atau GDP Growth Rate Final yang diperkirakan naik menjadi 1 persen secara tahunan, dari 0,7 persen pada kuartal sebelumnya.
Perkembangan di Asia
Dari Jepang, pasar mengantisipasi data tingkat pengangguran bulan November 2024 yang diperkirakan stabil di level 2,5 persen. Namun, data penjualan ritel diproyeksikan melambat ke 1,3 persen YoY dari 1,6 persen pada Oktober 2024.
Selain itu, tren arus modal asing akan menjadi katalis penting dalam menentukan arah IHSG pekan ini. Sebagai catatan, nilai jual bersih dari investor asing pekan ini telah menembus Rp4,08 triliun, membebani empat blue chip perbankan.
Dengan latar belakang teknikal, Phintraco memasang posisi support IHSG berada di level 6.950, dengan area resistance berada di level 7.050, sementara posisi pivot di angka 7.000, sekaligus menjadi level psikologis indeks.
(Dhera Arizona)