Berdasarkan 10 tahun terakhir, menurut Syahrizannas, bulan Desember memang cukup punya probabilitas yang positif karena tahun ini window dressing terjadi, tidak seperti tahun 2022 yang masih dalam bayang-bayang konflik global.
"Pergerakan selama kurun waktu year to date aja indeks itu sudah cukup tinggi penguatannya di 5% untuk indeksnya sendiri, kalau untuk sampai dengan Desember ini akan ditutup positif," tutur Syahrizannas.
Dari NH Korindo Sekuritas melihat IHSG ditutup tahun ini akan bertengger di 7.355. Hal itu karena all time high (ATH) memang sudah di 7.377, tetapi dengan flow asing yang begitu masif, net inflow tidak begitu besar untuk menopang indeks.
Walaupun memang jika berkaca pada pasar obligasi, menurut Syahri inflow yang terjadi mencapai puluhan triliun rupiah. Namun, nyatanya yang terjadi di equity market ini masih cenderung sepi.
"Transaksi harian aja hari ini berkisar Rp8,16 triliun, alhasil periode hari ini masih sepi untuk indeks, yang masih diinvestasikan mereka pelaku pasar melihat big bank ini," ungkap Syahrizannas.