Kenaikan ini menunjukkan peningkatan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi Indonesia, sehingga berpotensi menjadi katalis positif bagi pergerakan IHSG.
“Ini menandakan adanya peningkatan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi di Indonesia,” kata riset tersebut.
Sentimen eksternal masih didominasi oleh antisipasi terhadap investor data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk Februari 2025 yang akan dirilis pada 12 Maret.
Berdasarkan proyeksi, tingkat inflasi AS diperkirakan turun ke 2,9 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dari 3 persen pada Januari 2025.
Sayangnya, meski terjadi penurunan, angka ini masih jauh dari target inflasi The Fed yang berada di kisaran 2 persen. Survei CME FedWatch Tool menunjukkan The Fed diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuannya dalam pertemuan FOMC Maret 2025.