IHSG, kata Gunawan, bergerak anomali dibandingkan dengan mayoritas Bursa Saham Asia. Padahal tidak ada agenda ekonomi dari Tanah Air ataupun agenda ekonomi besar yang akan dirilis pada perdagangan hari ini di pasar Asia.
"Sementara mata uang Rupiah menguat tajam pada sesi perdagangan pagi ini. Rupiah mampu menekan USD di bawah level Rp15.100 atau di kisaran Rp15.080 per USD pada sesi perdagangan pagi," kata Gunawan, Rabu (25/9).
Penguatan mata uang Garuda, sambungnya, berpeluang mendorong pembalikan arah kinerja IHSG. Kinerja IHSG berpeluang untuk berbalik saat menyentuh level psikologis 7.700. Dan berpotensi untuk bergerak dalam rentang 7.700 hingga 7.770 hari ini.
"Harga emas dunia naik tajam ke level USD2.662 per ons troy. Melemahnya indeks kepercayaan konsumen AS menjadi pendorong menguatnya harga emas di pagi ini," ujar Gunawan.
(Fiki Ariyanti)