"Hal ini kalau kita perhatikan memang ada hal negatif yang terjadi tapi sebenarnya tidak, orang-orang sudah bersiap dengan apa yang akan terjadi kemungkinan Evergrande bangkrut seperti itu," ucap Chris.
Menurutnya, dampak kebangkrutan Evergranda untuk pasar saham Indonesia memang terlihat dari indeks properti yang tertekan cukup dalam. Namun sentimen ini tidak akan berlangsung lama.
"Tentu pasti akan ada efek samping, tapi tidak akan terlalu lama dan terlalu besar karena tidak terlalu panik karena di Indonesia sendiri sektor properti masih cukup bagus dibandingkan sektor properti di China," tuturnya.
(RNA)