sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan Pekan Depan, Ini Penjelasan Analis

Market news editor Anggie Ariesta
26/09/2021 11:11 WIB
IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatan dengan support di level 6.050 dan resistance di 6.240 selama sepekan ke depan.
Pekan depan,  IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatan dengan support di level 6.050 dan resistance di 6.240. (Foto: MNC Media)
Pekan depan, IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatan dengan support di level 6.050 dan resistance di 6.240. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 2,1 poin atau 0,03% ke level 6.144,82 pada perdagangan Jumat (24/9/2021). Selama sepekan, IHSG tercatat menguat 0,19% dibanding penutupan akhir pekan lalu yang berada di posisi 6.133,25.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, secara fundamental, kenaikan tipis IHSG pada pekan ini didorong oleh beberapa sentimen positif. Pertama, meredanya kekhawatiran investor terhadap potensi gagal bayar utang Evergrande China.

"Kedua, kepastian dari bank sentral Amerika Serikat The Fed yang mengindikasikan tidak akan terburu-buru untuk menarik kebijakan moneter akomodatif," kata Mino.

Kemudian yang ketiga, karena kenaikan harga batubara ke level tertingginya di sepanjang sejarah.

"Ketiga hal tersebut memacu optimisme terhadap proses pemulihan ekonomi yang lebih baik lagi kedepannya," ucap Mino.

Proyeksi IHSG pada pekan depan menurut Mino akan melanjutkan penguatan dengan support di level 6.050 dan resistance di 6.240. Sentimennya terkait dengan rilis data ketenagakerjaan, manufaktur, dan PCE di Amerika Serikat, harga komoditas, kebijakan PPKM, serta perkembangan kasus Covid-19 dan tingkat vaksinasi di Indonesia.

Dimulai perdagangan Senin (20/9/2021), IHSG ditutup melemah -0,93% ke 6.076,32 dengan net foreign sell mencapai Rp242,90 miliar. IHSG ditutup melemah hampir di semua sektor, dipimpin oleh sektor teknologi -2,55%, diikuti dengan sektor industri dasar -1,78%. Pelemahan IHSG dikarenakan adanya sentimen negatif akibat kecemasan investor akan gagal bayarnya raksasa properti Evergrande dari China.

Selain itu, Net buy dicatatkan investor asing didorong oleh perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang terus menurun, dengan tingkat vaksinasi yang terus bertambah diharap akan meningkatnya aktivitas ekonomi.

Meski IHSG hanya naik tipis pada Jumat lalu, investor asing membukukan aksi beli dengan nilai bersih Rp 1,59 triliun di seluruh pasar. Jumlah tersebut setara 66,5% dibanding total net buy asing selama sepekan yang mencapai Rp 2,39 triliun di seluruh pasar. (TIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement