Pertama adalah mengubah kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang menjadi salah satu isu yang disinggung pemerintah AS. Kedua adalah rencana membuka “keran” impor, khususnya produk hajat hidup orang banyak. Ketiga rencana peningkatan persentase impor LPG dari AS.
"Selain upaya negosiasi bilateral, Pemerintah Indonesia juga mendorong untuk dilakukan negosiasi oleh ASEAN sebagai satu blok ekonomi dengan AS. Pemerintah Indonesia telah membangun komunikasi dengan Pemerintah Malaysia selaku ketua ASEAN dan sejumlah negara ASEAN lain," katanya.
(Rahmat Fiansyah)