Kekebalan kawasan terbentuk ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap virus, sehingga virus sulit menyebar. Hal ini dapat terjadi baik karena orang telah divaksinasi atau telah terinfeksi dan terbentuk antibodi untuk menangkal infeksi baru. Pejabat kesehatan masyarakat memperkirakan lebih dari 70 persen populasi perlu divaksinasi untuk mencapai kekebalan kawasan. Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), lebih dari 68 juta dosis vaksin virus korona telah diberikan di seluruh negeri saat ini.
Kelima, bank sentral di Kawasan Asia hingga Eropa meningkatkan upayanya untuk menenangkan kepanikan pasar setelah Yield US Treasury naik ke level tertinggi dalam setahun. Bank sentral akan merespon kenaikan ini dengan campuran kebijakan pembelian surat utang dan rencana intervensi.
Hal ini tidak terlepas dari mulai naiknya imbal hasil obligasi beberapa negara di Kawasan Eropa akibat kenaikan yield obligasi pemerintah USA. Kenaikan suku bunga jangka panjang yang terlalu cepat pada awal pemulihan ekonomi, bahkan jika kenaikan itu mencerminkan prospek pertumbuhan yang membaik, bisa menyebabkan penarikan dukungan terhadap kebijakan yang longar. Hal ini bila terjadi terlalu dini dan secara tiba-tiba dapat menganggu pemulihan ekonomi yang masih sangat rapuh.
Keenam, ekonomi Indonesia diharapkan mulai pulih di kuartal 1 2021 setelah penurunan suku bunga dan beberapa stimulus dilakukan. Konsumsi rumah tangga menyumbang 57,7 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) pada 2020 juga diperkirakan akan pulih di tahun 2021. Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan menunjukkan perbaikan seiring pemerintah menggelontorkan program perlindungan sosial dalam PEN.
Program PEN 2021 mencapai Rp699,43 triliun atau naik 21 persen dari realisasi sementara 2020 mencapai Rp579,78 triliun. Alokasi anggaran ini untuk perlindungan sosial sebesar Rp157,41 triliun, kesehatan Rp176,30 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp186,81 triliun, insentif usaha Rp53,86 triliun, program prioritas Rp125,06 triliun.