IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi uji support di level 7.250 pada perdagangan hari ini, Kamis (14/11/2024). Sebab, sentimen negatif eksternal masih akan membayangi IHSG.
"Secara teknis, indeks mengalami normal pullback usai menguji MA200, disertai dengan pergerakan indikator MACD yang bergerak sideways," ujar Analis Phintraco Sekuritas Nurwachidah dalam risetnya, Kamis (14/11/2024).
Dari sisi global, setelah rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat pada (13/11/2024), saat ini pasar tengah menantikan data inflasi produsen Amerika Serikat bulan Oktober. Diperkirakan inflasi akan mengalami peningkatan ke level 2,20 persen secara tahunan dari level sebelumnya di 1,80 persen pada September.
Kenaikan tersebut menandakan adanya tekanan biaya yang lebih tinggi pada tahapan produksi, yang berpotensi memengaruhi kenaikan harga barang. Selain itu, di hari yang sama, Jerome Powell juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidato.
Adapun, ekspektasi dari pidato tersebut adalah Powell akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter, khususnya terkait pemangkasan suku bunga yang mungkin berlanjut hingga akhir tahun ini, setelah melihat perkembangan data inflasi baik dari sisi konsumen maupun produsen.
Lebih lanjut, fokus pasar juga akan tertuju pada rilis data GDP kuartal III-2024 2nd Est. Kawasan Eropa, yang diperkirakan akan mengalami peningkatan menjadi 0,90 persen lebih tinggi dari kuartal II-2024 yang sebesar 0,60 persen.
Di sisi lain, data produksi industri justru menunjukkan tren yang berlawanan. Data produksi industri September diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi -1,11 persen setelah mencatatkan level positif sebesar 0,10 persen pada bulan Agustus.
"Penurunan ini mengindikasikan adanya tekanan dalam sektor industri, yang berpotensi memengaruhi pemulihan ekonomi di Eropa," ujar Nurwachidah.
Deretan saham pilihan hari ini meliputi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
(Dhera Arizona)