IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal berada dalam rentang sideways di sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (22/2/2023).
Atas asumsi tersebut, laju indeks diperkirakan bakal lebih banyak berkutat pada kisaran 6.852 hingga 6.988.
Chief Executive Officer (CEO) PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan bahwa IHSG masih dibayangi oleh potensi koreksi wajar di tengah fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar Rupiah.
"Namun peluang kenaikan dalam jangka pendek hingga panjang masih terbuka cukup lebar melihat kondisi fundamental perekonomian yang masih cukup kuat dari data data yang telah terlansir," ujar William, dalam risetnya, Selasa (21/2/2023).
Menurut William, peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain dalam jangka menengah hingga panjang.
Dalam kondisi demikian, William masih meyakini ada sejumlah saham yang cukup prospektif, sehingga layak dipertimbangkan dalam perdagangan kali ini.
Deretan saham tersebut, di antaranya, meliputi GGRM, BBCA, SMGR dan TLKM. Selain itu masih ada lagi BSDE, ASII, HMSP dan AKRA.
Sebelumnya, IHSG menutup sesi terakhir perdagangan di zona merah. Sempat menguat ke 6.923, indeks ditutup turun 21,31 poin atau 0,31 persen ke level 6.873,40.
Pada penutupan perdagangan, Selasa (21/2/2023), terdapat 210 saham menguat, 294 saham melemah, dan 221 saham tidak berubah alias stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,6 triliun dari 16,5 miliar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 melemah 0,46 persen ke 950,505, indeks JII melemah 0,22 persen ke 581,27, indeks IDX30 melemah 0,54 persen ke 493,895 dan indeks MNC36 melemah 0,51 persen ke 353,714.
Indeks sektoral yang menguat hanya ada tiga sektor yakni bahan baku 0,69 persen, siklikal 0,32 persen, dan transportasi 2,31 persen.
Mayoritas sektor melemah, seperti sektor energi 0,87 persen, industri 0,48 persen, non siklikal 0,06 persen, kesehatan 0,17 persen, keuangan 0,7 persen, properti 0,46 persen, teknologi 0,32 persen, infrastruktur 0,21 persen. (TSA)