Pernyataan ini sekaligus membuat sektor teknologi kembali melemah. Indeks Nasdaq dalam sepekan turun -1,75%, sejalan dengan pergerakan sektor teknologi di pasar saham domestik melemah -4,26%.
Sementara itu, tren suku bunga tinggi masih belum berakhir. Hal ini tercermin dari Bank Sentral Inggris (BoE) kembali menaikkan suku bunga pada periode Juni 2023 sebesar 50 bps menjadi di level 5%. Kenaikan suku bunga tersebut merupakan ke-13 kalinya secara beruntun, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak krisis subprime mortgage tahun 2008.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75% untuk memastikan inflasi terkendali pada kisaran target 2-4% hingga akhir tahun 2023. Kebijakan BI ini untuk menjaga stabilitas moneter di tengah ketidakpastian ekonomi global, seperti tren suku bunga tinggi negara maju yang masih berlanjut. Level suku bunga BI yang tinggi ini berpotensi menahan konsumsi dan permintaan kredit nasional. Adapun emiten yang memiliki rasio leverage yang besar juga akan terdampak.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi ini melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.
(FRI)