IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali melemah pada perdagangan pekan depan. Namun, pelemahan ini diperkirakan tidak akan menyebabkan penghentian perdagangan (suspend), dengan penurunan maksimal hanya sekitar 5 persen.
Pengamat Mata Uang dan Komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi oleh situasi politik dalam negeri yang terus memanas.
"Ada kemungkinan besar dalam perdagangan di hari Senin, indeks harga saham gabungan akan kembali melemah, tetapi melemahnya tidak akan menuju suspend," kata Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (31/8/2025).
"Maksimal itu hanya 5 persen penurunannya," katanya.
Menurut Ibrahim, ketegangan politik meningkat setelah insiden di rumah beberapa tokoh politik. Selain itu, aksi pembakaran gedung-gedung pemerintah, seperti gedung DPRD dan kantor kepolisian, juga dilaporkan terjadi di beberapa kota seperti Makassar, Surabaya, Medan, Tegal, dan Bandung.
Meskipun pemerintah telah menyiagakan pasukan TNI dan Polri dengan peluru karet, Ibrahim memperkirakan demo susulan akan terus terjadi di awal September, yang akan berdampak negatif pada perekonomian.
"Ini membuat kondisi perpolitikan di Indonesia terus memanas dan ini akan berdampak terhadap perekonomian di Indonesia," ujarnya.
Sebagai informasi, IHSG sepanjang sepekan ini tercatat turun tipis 0,36 persen ke level 7.830,493 dari posisi 7.858,851 pada pekan lalu.
Dengan kondisi saat ini, Ibrahim menilai pelemahan maksimal 5 persen tidak akan memicu kekhawatiran Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan suspend.
(Dhera Arizona)