sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Pekan Ini Berpotensi Menguat, Pantau Saham HMSP-ANTM

Market news editor Anggie Ariesta
29/09/2025 07:13 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren penguatan pada pekan ini (29 September-3 Oktober 2025).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren penguatan pada pekan ini (29 September-3 Oktober 2025). (Foto: iNews Media Group)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren penguatan pada pekan ini (29 September-3 Oktober 2025). (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren penguatan pada pekan ini (29 September-3 Oktober 2025). Berbagai katalis positif mulai dari stimulus fiskal hingga cukai rokok akan menopang indeks.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan mengatakan, terdapat dua sentimen utama yang wajib dipantau yaitu pasar akan memperhatikan langkah Menteri Keuangan baru dalam mempertahankan disiplin fiskal, terutama defisit anggaran, serta sinyal terkait stimulus atau pengeluaran pemerintah.

"Sentimen positif dari kabar bahwa cukai rokok berpotensi tidak dinaikkan pada 2026. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memastikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk tahun 2026 tidak akan dinaikkan, sesuai dengan keinginan pelaku industri," katanya lewat riset dikutip Senin (29/9/2025).

IPOT merekomendasikan strategi investasi yang berfokus pada saham-saham uptrend berfundamental kuat. Sejumlah sektor bisa menjadi perhatian tergantung strategi yang dipilih.

"Investor sebaiknya melakukan akumulasi bertahap pada saham berfundamental kuat di sektor perbankan, konsumer, dan komoditas ekspor, sedangkan trader manfaatkan potensi bullish jangka pendek dengan koleksi saham yang uptrend," kata David.

Sepanjang pekan lalu, IHSG bergerak menguat. Optimisme ini didukung oleh harapan pasar terhadap potensi pelonggaran suku bunga The Fed dan katalis positif dari kesepakatan dagang Indonesia–Uni Eropa.

IHSG ditutup di level 8.099, menguat 0,60 persen dibandingkan pekan sebelumnya, bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi baru di 8.168 pada 24 September 2025. Namun, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (outflow) sebesar Rp1 triliun di pasar reguler.

"Penguatan IHSG pada pekan ini juga terdukung kesepakatan dagang RI-Uni Eropa yang memberi katalis positif bagi saham eksportir,” katanya.

David merinci sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG pekan lalu seperti harapan pelonggaran The Fed mendorong optimisme arus dana ke emerging markets. Sentimen lain datang dari perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa, di mana pemangkasan tarif hingga 80 persen produk ekspor RI mulai 2027 meningkatkan prospek perdagangan jangka panjang. 

Selain itu, harga emas spot melonjak hingga sekitar USD3.759 per troy ounce, mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Namun dari domestik, sentimen negatif datang dari force majeure Grasberg, di mana operasional tambang Freeport terhenti karena bencana (mudflow), berdampak pada prospek ekspor tembaga dan emas.

Berikut rekomendasi saham pada pekan ini:

- PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP): Direkomendasikan Buy on Breakout dengan harga masuk (Entry) di Rp900. Target harga yang dipasang adalah Rp1.000, memberikan potensi return 11,11 persen. Investor disarankan memasang Stop Loss di Rp856 untuk membatasi kerugian hingga -4,89 persen. RRR untuk HMSP adalah 1:2,3.

- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Direkomendasikan Buy langsung di harga saat ini (Current Price) Rp3.210. Target harga ditetapkan di Rp3.470 (potensi return 8,10 persen). Batas risiko (Stop Loss) ditempatkan di Rp3.090 (risiko -3,74 persen), dengan RRR 1:2,2.

- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS): Direkomendasikan Buy on Pullback di rentang harga Rp1.350 hingga Rp1.370. Target harga yang diincar adalah Rp1.490 (potensi return 10,37 persen). Stop Loss berada di Rp1.300 (risiko -3,70 persen), menawarkan RRR yang paling menarik, yaitu 1:2,8.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement