sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Pekan Ini Diprediksi Menguat Terbatas, Simak Pemicunya

Market news editor Anggie Ariesta
02/06/2025 09:05 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi cenderung menguat tipis sepanjang pekan ini.
IHSG Pekan Ini Diprediksi Menguat Terbatas, Simak Pemicunya. (Foto iNews Media Group)
IHSG Pekan Ini Diprediksi Menguat Terbatas, Simak Pemicunya. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi cenderung menguat tipis sepanjang pekan ini. Pekan perdagangan yang hanya berlangsung selama empat hari (2-5 Juni 2025) akibat libur Hari Raya Iduladha menjadi salah satu faktor yang membuat pelaku pasar cenderung berhati-hati.

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus mengatakan, pelaku pasar juga menanti keputusan final mengenai rencana-rencana kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal ini menyusul putusan Pengadilan Perdagangan Internasional AS yang menyatakan mayoritas tarif Trump ilegal dan diblokir.

"Para pelaku pasar juga menanti serangkaian data ekonomi terutama Non-Farm Payrolls sebagai salah satu indikator utama untuk The Fed membuat kebijakan selanjutnya. Kami memprediksi bahwa IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat dalam rentang support 7.140 dan resistance 7.320," kata Indri dalam risetnya, Senin (2/6/2025).

Sepanjang perdagangan pada pekan lalu (26-28 Mei 2025), IHSG bergerak melemah terbatas sebesar 0,53 persen, dari level 7.231 ke level 7.175. Meskipun melemah, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp149,3 miliar di pasar reguler.

Dari seluruh sektor, lima di antaranya mengalami penguatan, sementara sisanya mencatatkan penurunan.

Selain itu, untuk pekan perdagangan 2-6 Juni 2025 yang hanya akan berlangsung empat hari, Indri mengimbau para trader untuk mencermati sejumlah sentimen kunci dari global dan domestik.

Sentimen Global ada Indeks S&P Global Manufacturing PMI Mei Amerika Serikat (AS) diprediksi akan meningkat ke level 52,3 (dari 50,2), JOLTs Job Openings AS Mei diperkirakan sedikit turun ke level 7,05 juta (dari 7,192 juta), Initial Jobless Claims AS pada minggu ketiga Mei diperkirakan turun tipis ke level 235.000 (dari 240.000) dan Non Farm Payrolls AS Mei diperkirakan akan turun ke level 130.000 (dari 177.000).

Sedangkan sentimen domestik seperti S&P Global Manufacturing PMI pada bulan Mei diprediksi akan meningkat ke level 48,3 (dari 46,7), neraca dagang Indonesia April diprediksi tetap surplus namun turun hingga USD2,75 miliar (dari USD4,33 miliar) dan Indonesia diprediksi mengalami disinflasi ke level 1,9 persen (dari 1,95 persen).

Berikut rekomendasi saham dari IPOT:

Buy ANTM (Current Price: Rp3.110, Entry: Rp3.110, Target Price: Rp3.330 (7,07 persen), Stop Loss: Rp3.030 (-2,57 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:2,8)

Buy on Breakout BRMS (Current Price: Rp360, Entry: Rp370, Target Price: Rp408 (10,27 persen), Stop Loss: Rp350 (-5,41 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:1,9)

Buy on Breakout BRIS (Current Price: Rp3.000, Entry: Rp3.040, Target Price: Rp3.350 (10,20 persen), Stop Loss: Rp2.870 (-5,59 persen) dan Risk to Reward Ratio 1:1,8).

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement