IDXCHannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada sesi terakhir perdagangan hari ini. IHSG ditutup turun 48,41 poin atau 0,77% ke 6.252.
Research Analyst MNC Sekuritas Aqil Triyadi mengatakan, pergerakan IHSG pada hari ini didorong oleh beberapa sentimen. Misalnya saja adalah karena memanasnya tensi geopolitik antara Amerika Serikat, Uni Eropa dan China.
“Kami melihat pergerakan IHSG hari ini didorong oleh beberapa sentimen salah satunya adalah kalau sentimen dari bursa mengalami koreksinya disebabkan tensi geopolotik antara AS, Uni Eropa dan kepada China,” ujarnya dalam acara 2ND Session Closing Market IDX Channel, Selasa (23/3/2021).
Menurut Aqil, baik Amerika Serikat maupun Uni Eropa dikabarkan akan memberikan sanksi kepada China karena tuduhan diskriminasi Hak Asasi Manusia (HAM). Sehingga hal ini menjadi perhatian investor yang akan menginvestasikan uangnya.
Para investor masih menunggu dan khawatir akan ada balasan serangan yang dilakukan oleh China. Jika hal tersebut terjadi, akan ada perang dagang antara ketiga negara tersebut.
“Memang dikabarkan akan mengeluarkan sanksi kepada China akibat tuduhan terhadap diskriminasi HAM di China. Hal ini berdampak kepada perhatian dari investor yang memang nanti akan menjadi kekhawatiran apakah akan dibalas oleh China atau bahkan akan terus berlanj itu ke perang dagan selanjutnya. Kami melihat tensi geopolitik ini akan berlanjut,” jelasnya.
Selain tensi geopolitik, para investor juga masih menantik keputusan dari Bank Sentral Amerika Serikat The Fed terkait suku bunga acuan. Jika nantinya The Fed memutuskan untuk menaikan suku bunga, maka akan berdampak negatif bagi pasar keuangan di Indonesia.
“Kedua sentimen dari The Fed masih menanti apakah suku bunga akan dinaikan atau tidak. Kalau terdapat sinyal untuk menaikan suku bunga dari The Fed sendiri itu memang meberikan sentimen negatif untuk pasar keuangan di Indonesia sendiri,” jelas Aqil. (TIA)