“Memang dikabarkan akan mengeluarkan sanksi kepada China akibat tuduhan terhadap diskriminasi HAM di China. Hal ini berdampak kepada perhatian dari investor yang memang nanti akan menjadi kekhawatiran apakah akan dibalas oleh China atau bahkan akan terus berlanj itu ke perang dagan selanjutnya. Kami melihat tensi geopolitik ini akan berlanjut,” jelasnya.
Selain tensi geopolitik, para investor juga masih menantik keputusan dari Bank Sentral Amerika Serikat The Fed terkait suku bunga acuan. Jika nantinya The Fed memutuskan untuk menaikan suku bunga, maka akan berdampak negatif bagi pasar keuangan di Indonesia.
“Kedua sentimen dari The Fed masih menanti apakah suku bunga akan dinaikan atau tidak. Kalau terdapat sinyal untuk menaikan suku bunga dari The Fed sendiri itu memang meberikan sentimen negatif untuk pasar keuangan di Indonesia sendiri,” jelas Aqil. (TIA)