IDXChannel - IHSG sesi I ditutup melemah 0,50 persen menjadi 6.981,48 pada perdagangan Selasa (4/1/2025).
"Pelemaan ini merespons penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan sentimen dari AS yang tengah menanti rilis data inflasi produksi yang akan menjadi pertimbangan kebijakan suku bunga The Fed di tengah data-data positif yang telah rilis," tulis riset Panin Sekuritas, siang ini.
Sementara itu, investor juga tengah menanti rilis data Neraca Perdagangan Indonesia periode Desember 2024 yang diprediksi turun menjadi USD3,90 miliar (sebelumnya USD4,42 miliar) didorong oleh nilai ekspor yang juga diprediksi turun 7,60 persen di Desember tahun lalu yang akan dirilis besok (15/1).
Rilis data neraca perdagangan juga bersamaan dengan pengumuman data BI Rate yang diprediksi tetap berada di level 6 persen.
Untuk indeks sektoral ditutup mixed pada sesi I. Pelemahan terbesar terjadi pada sektor keuangan sebesar 1,42 persen.
"Penurunan ini seiring menurunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan perebutan dana antara pemerintah, Bank Indonesia, dan perbankan di tengah banyaknya utang jatuh tempo SRBI dan SBN di tahun ini," menurut riset tersebut.
Sementara penguatan terjadi pada sektor basic minerals sebesar 1,08 persen yang ditopang saham ANTM (+2,03 persen) setelah ANTM memutuskan untuk mengambil langkah strategis dengan masuk ke wilayah JIIPE untuk mendirikan pabrik pengolahan logam mulia.
Nilai tukar Rupiah menguat 0,10 persen ke level Rp16.267 per USD siang ini. Nilai perdagangan di pasar regular di sepanjang sesi I mencapai nilai transaksi sekitar Rp5,2 triliun, turun dari transaksi perdagangan Senin kemarin. Dari nilai transaksi pada sesi I didominasi oleh transaksi saham perbankan besar dan energi
Panin Sekuritas merekomendasikan trading beli pada saham PT Multitrend Indo Tbk (BABY) dan PT MNC Vision Tbk (MSKY) siang ini.
(Fiki Ariyanti)