Penyebab Koreksi
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai sejumlah sentimen negatif menekan IHSG hari ini, di antaranya penguatan dolar Amerika Serikat (AS), penurunan laba BBRI sebesar sekitar 50 persen pada laporan per Januari 2025 (1M25), serta potensi arus keluar asing yang besar akibat cum date indeks global MSCI.
"IHSG secara teknikal sudah breakdown [menembus] level 6.500. Support akan ada di 6.200 dengan target 6.000," ujar Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Jumat (28/2/2025).
Michael menyarankan investor untuk bersikap wait and see, sembari memantau pergerakan pasar.
"Tidak perlu buru-buru belanja, karena harga saham untuk rebound membutuhkan waktu yang tidak singkat. Indonesia perlu gebrakan dari indikator ekonomi seperti GDP, PMI, dan inflasi untuk mengundang minat investor terhadap bursa kita," katanya.
Pangkas Rating Ala Morgan Stanley
Diwartakan sebelumnya, Morgan Stanley menurunkan peringkat saham MSCI Indonesia dari equal-weight (EW) ke underweight (UW), menyoroti tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi domestik.