sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Turun Lebih dari 1 Persen, Saham Konglo dan Bank Besar Jadi Beban

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
19/06/2025 10:46 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan pada Kamis (19/6/2025) seiring penurunan bursa Asia di tengah memburuknya situasi geopolitik Timur Tengah.
IHSG Turun Lebih dari 1 Persen, Saham Konglo dan Bank Besar Jadi Beban. (Foto: Freepik)
IHSG Turun Lebih dari 1 Persen, Saham Konglo dan Bank Besar Jadi Beban. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan pada Kamis (19/6/2025) seiring penurunan bursa Asia di tengah memburuknya situasi geopolitik Timur Tengah.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.24 WIB, IHSG turun 1,13 persen ke 7.027. Sebanyak 521 saham turun dan hanya 107 saham naik. Sisanya, sebanyak 332 saham stagnan. Dengan ini, IHSG melemah dua hari beruntun. 

Saham bank besar kompak memerah. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) turun 2,09 persen, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tergerus 1,87 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berkurang 1,78 persen, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkoreksi 0,56 persen.

Saham-saham big cap milik konglomerat juga menjadi beban indeks. Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) milik Prajogo Pangestu, yang tengah menyambut proses listing anak usahanya PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), merosot 3,87 persen.

Saham big cap Prajogo lainnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) minus 2,60 persen, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) turun 1,98 persen, dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melemah 1,47 persen.

Demikian pula, saham properti raksasa milik taipan Aguan dan Grup Salim, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (TPIA) turun 1,88 persen, emiten otomotif ASII melorot 0,87 persen dan produsen mi instan ICBP 1,41 persen.

Penurunan IHSG seiring koreksi serentak di bursa saham Asia pada Kamis (19/6) di tengah kekhawatiran investor terhadap kemungkinan keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam perang udara antara Israel dan Iran yang telah berlangsung selama sepekan.

Indeks Nikkei Jepang turun 0,74 persen, tertekan oleh penguatan yen yang dapat mengurangi nilai pendapatan eksportir besar Jepang. Indeks utama Taiwan turun 0,9 persen dan Hang Seng di Hong Kong melemah 1,33 persen.

Shanghai Composite berkurang 0,35 persen, STI Singapura terkoreksi 0,24 persen, dan KOSPI Korea Selatan tergerus 0,45 persen.

Presiden AS Donald Trump masih membuat dunia menebak-nebak soal apakah Negeri Paman Sam akan bergabung dalam serangan udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. Saat berbicara di depan Gedung Putih pada Kamis, Trump hanya mengatakan, "Mungkin saya akan melakukannya, mungkin tidak."

Sementara itu, pada Kamis dini hari waktu Indonesia, Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) menyampaikan sinyal yang beragam. The Fed mempertahankan suku bunga, sesuai ekspektasi, dan tetap memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing seperempat poin tahun ini.

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan nada hati-hati terkait pelonggaran lanjutan, dengan mengatakan bahwa ia memperkirakan inflasi yang signifikan ke depan akibat tarif perdagangan agresif dari pemerintahan Trump.

Pada Rabu, Bank Indonesia (BI), juga sesuai prediksi pasar, memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 5,50 persen dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 17-18 Juni 2025. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement