sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Incar Pasar Eropa, SBAT Raih Investasi Rp 125 Miliar dari AS

Market news editor Hafid Fuad
17/03/2021 11:27 WIB
Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) Raih Investasi Rp 125 Miliar dari Amerika Serikat.
Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) Raih Investasi Rp 125 Miliar dari Amerika Serikat.
Sejahtera Bintang Abadi Textile (SBAT) Raih Investasi Rp 125 Miliar dari Amerika Serikat.

IDXChannel - PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) berhasil mendapatkan investasi dari grup investasi alternatif global asal Amerika Serikat, LDA Capital. Kedua perusahaan mencapai kesepakatan komitmen yang nilainya setara dengan Rp125 miliar.

Perseroan merupakan perusahaan tekstil pertama di Indonesia yang menggunakan limbah tekstil sebagai bahan baku utama untuk membuat benang. SBAT sukses mengekspor produknya ke 25 negara di seluruh dunia. Perusahaan ini juga baru saja melakukan pencatatan di bursa saham Indonesia sejak April 2020 lalu.

Investasi ini sangat penting bagi SBAT, terutama ketika mereka terus mengembangkan usahanya untuk menjangkau pasar Eropa. "Sejak tahun 2019, produk utama kami, benang untuk sarung tangan telah berhasil menembus pasar Eropa. Setiap tahun, kami mendapat permintaan dari negara -negara baru di Eropa, seperti Rusia, Estonia, dan Bosnia & Herzegovina. Sayangnya, kami harus menolak beberapa permintaan tersebut karena keterbatasan kapasitas produksi saat ini," ujar Direktur Utama PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk Jefri Junaedi dalam keterangan resminya di Jakarta (17/3/2021).

LDA Capital telah dikenal dalam transaksi lintas batas internasional. Dengan pengalaman lebih dari 200 transaksi di pasar saham dan swasta di 42 negara, nilai transaksi agregat LDA Capital mencapai lebih dari USD10 miliar.

Melihat track record tersebut, SBAT percaya kerjasama ini akan berbuah manis dan menjadi terobosan baru bagi perusahaan. "Kerjasama dengan LDA Capital ini akan menjadi sebuah terobosan baru bagi PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk demi menambah lebih banyak lagi kapasitas produksi dan meningkatkan pangsa pasar kami di negara maju seperti Eropa," tambah Jefri Junaedi. (TIA)

Advertisement
Advertisement