sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Farmasi Dinilai Jadi Pendorong Pemulihan Ekonomi RI

Market news editor Shifa Nurhaliza
15/01/2021 12:20 WIB
Industri farmasi dalam negeri dinilai dapat mendukung penanganan Covid-19 dan menjadi faktor pendukung utama pemulihan ekonomi Indonesia.
Industri Farmasi Dinilai Jadi Pendorong Pemulihan Ekonomi RI. (Foto: MNC Media)
Industri Farmasi Dinilai Jadi Pendorong Pemulihan Ekonomi RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Industri Farmasi dan alat kesehatan dinilai mendukung pemulihan ekonomi Indonesia. Meluasnya wabah virus Covid-19 membuat dibutuhkannya tes laboratorium dan alat kesehatan lain. Hal ini menjadi motivasi perusahaan farmasi dalam memberikan pelayanan terbaik guna mengatasi penanganan Covid-19.

Dalam program Market Review IDX Channel, Jumat (15/01/2021), Direktur Utama PT Diagnis Laboratorium Utama Tbk, Mesha Rizal mengatakan bahwa meningkatnya kemampuan industri farmasi dalam negeri untuk mendukung penanganan Covid-19 dinilai akan menjadi faktor pendukung utama pemulihan ekonomi Indonesia.

"Bisnis laboratorium di Indonesia ini masih sangat terbuka karena dengan meningkatnya gaya hidup masyarakat Indonesia dan tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan akan meminta pelayanan laboratorium lebih bagus lagi," jelas Mesha.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan terdapat dua kunci utama dalam upaya membangkitkan kinerja industri nasional pada tahun 2021 yaitu melalui program vaksinasi covid-19 dan penerapan undang-undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta kerja. Langkah strategis ini juga dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi Nasional dimulai vaksinasi bisa dinilai menjadi pendorong dalam pemulihan industri di Tanah Air.

Sejatinya, hasil cek laboratorium yang akurat menjadi misi dari perusahaan laboratorium untuk memenuhi tindakan medis yang dilakukan. Faktor kelengkapan dari jenis pemeriksaan tersebut juga menjadi hal yang penting untuk industri laboratorium kesahatan di Indonesia.

"Apa yang menjadi kebutuhan dan kepuasan masyarakat itu yang dikejar. Semoga setelah pandemi ini kita sudah menyiapkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat karena itu adalah kunci dari keberhasilan suatu lab," ujar Direktur Utama PT Diagnis Laboratorium Utama Tbk, Mesha Rizal.

Selanjutnya, Manager Director PT Diagnis Laboratorium Utama Tbk, Dennis Jacobus juga turut mengatakan bahwa, "Pelayanan diagnostik laboratorium saat ini sudah menjadi sorotan. Kalau kita melihat kedepannya potensi yang dilihat sangat besar. Terutama populasi di Indonesia yang memang cukup besar selain itu dengan masih banyaknya yang belum merasakan fasilitas kesehatan yang baik. Ini menjadi suatu misi kami untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan standar yang baik merata ke seluruh Indonesia," tandasnya.

Sekadar diketahui, perseroan melepas sebanyak 250 juta saham baru dengan harga penawaran umum Rp200 per saham. Jumlah tersebut setara 20 persen dari nilai yang ditempatkan dan disetor perseroan.

Dengan dana segar hasil IPO sebesar Rp50 miliar, perseroan akan menggunakan 42,6 persen diantaranya untuk pembangunan laboratorium dan cabang di Makassar, Surabaya dan Medan. Kota tersebut dinilai menjadi gerbang Internasional dimana masyarakat akan membutuhkan banyak tes PCR dan sebagainya. (Devi P)

Advertisement
Advertisement