Dinar Fitra Maghiszha
IDXChannel - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyebut tren inflasi di sejumlah negara, termasuk Indonesia, memberi dampak terhadap perubahan belanja konsumen. Fenomena ini diperkirakan akan bertahan selama beberapa kuartal ke depan.
Kenaikan inflasi mendorong penjualan UNVR mengalami koreksi 5,45 persen yoy menjadi Rp20,29 triliun selama enam bulan pertama 2023. Jika dibandingkan paruh awal tahun 2022, pendapatan perseroan sebanyak Rp21,46 triliun.
Ira menambahkan perseroan masih terkena dampak dari tutupnya beberapa pemain B2B dan B2C e-Commerce pada akhir tahun lalu. "Efek ini mempengaruhi topline kami di semester 1 2023, dan kami melihat dampaknya lebih minimum pada semester 2 2023," papar Direktur UNVR Ira Noviarti di Tangerang, Senin (24/7/2023).
Melandainya top line mendorong laba bersih UNVR turun 19,55 persen yoy menjadi sebesar Rp2,75 triliun dari Rp3,42 triliun pada periode sama tahun lalu.
Namun demikian, tingkat marjin kotor perseroan mencapai level tertinggi dalam delapan kuartal terakhir. Menurut Ira, pencapaian ini merupakan hasil dari serangkaian program optimalisasi di pabrik, distribusi, logistik dan promosi, serta didukung oleh harga komoditas yang lebih baik.
