sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Alasan Krakatau Steel (KRAS) Minta Tambahan Modal USD500 Juta ke Danantara

Market news editor Desi Angriani
09/10/2025 08:24 WIB
KRAS tengah mengajukan tambahan modal kerja sebesar USD500 juta atau sekitar Rp8,3 triliun kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia.
Ini Alasan Krakatau Steel (KRAS) Minta Tambahan Modal USD500 Juta ke Danantara (Foto: iNews Media Group)
Ini Alasan Krakatau Steel (KRAS) Minta Tambahan Modal USD500 Juta ke Danantara (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tengah mengajukan tambahan modal kerja sebesar USD500 juta atau sekitar Rp8,3 triliun kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia.

Dalam jangka pendek, dukungan tersebut akan direalisasikan melalui skema Pinjaman Pemegang Saham (PPS) senilai USD250 juta untuk mendukung kebutuhan operasional utama perseroan.

Manajemen KRAS mengungkapkan, dana segar ini akan digunakan terutama untuk pembelian bahan baku slab baja yang dibutuhkan oleh fasilitas produksi utama, seperti pabrik Hot Strip Mill (HSM), CRM PT KBI untuk produksi hot rolled coil (HRC) dan cold rolled coil full hard (CRC F/H), serta pabrik pipa baja PT KPI dan berbagai produk turunan baja lainnya. 

"Penggunaan dana disesuaikan dengan kebutuhan modal kerja masing-masing fasilitas melalui mekanisme cash conversion cycle," tulis manajemen dalam surat kepada Bursa, Rabu (9/10/2025).

Selama ini, kebutuhan bahan baku KRAS banyak didukung oleh pendanaan dari pihak ketiga (financier) dengan bunga lebih tinggi dibandingkan fasilitas perbankan. Selain itu, skema pembiayaan tersebut juga terbatas sehingga berdampak langsung pada meningkatnya biaya perolehan bahan baku.

Dengan adanya dukungan dari Danantara, KRAS dapat mengurangi ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal berbiaya tinggi, sehingga operasional perusahaan menjadi lebih optimal. 

Berdasarkan hasil analisis internal, suntikan dana PPS ini diproyeksikan dapat meningkatkan EBITDA KRAS hingga USD31,9 juta. 

"Ini menunjukkan bahwa dukungan PPS akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi seluruh entitas," tutur manajemen.

Dengan terjaminnya modal kerja untuk fasilitas HSM, perseroan juga berpotensi melunasi kewajiban utang restrukturisasi Tranche A melalui arus kas operasional hasil dari kinerja pabrik tersebut.

Lebih lanjut, perseroan menargetkan unit HSM dan CRM menjadi pusat bisnis yang efisien, kompetitif, dan berkelanjutan.

Untuk itu, KRAS menjalankan program efisiensi biaya menyeluruh, mulai dari proses produksi hingga distribusi, dengan tujuan menekan biaya produksi dan memperkuat daya saing produk di pasar domestik maupun internasional.

Perseroan juga akan mengoptimalkan potensi pasar baja melalui strategi product mix dengan memanfaatkan unique selling point (USP) yang jarang dapat dipenuhi pemasok domestik lain. 

"Perseroan akan fokus untuk memaksimalkan potensi penjualan di USP, ekspor, dan mass market yang memiliki margin tinggi dan sedang," kata manajemen.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement