“Artinya, terjadi peningkatan empat belas kali lipat atau 1.400%. Angka ini menyatakan bahwa bila investasi Rp1 pada tahun 2000, maka tahun ini sudah menjadi Rp14 M, dan ini peningkatan yang menakjubkan,” ujarnya.
Peningkatan IHSG yang cukup tinggi tersebut belum memperlihatkan adanya fluktuasi selama masa periode itu.
“Masa itu hanya ada permasalahan di USA yakni Lehman Brothers menyatakan bangkrut. Tapi uniknya kebijakan USA ini memberikan pengaruh di Indonesia di mana imbasnya perekonomian Indonesia ikut turun akibat kebijakan USA terhadap Lehman Brothers,” ungkapnya.
Itu berarti jika perekonomian USA turun maka berimbas terhadap perekonomian Indonesia. Sebaliknya, bila perekonomian USA membaik, Indonesia tidak langsung membaik, namun ada lag atas perbaikan tersebut.
“Bagaimana dengan kondisi Covid-19 sekarang? Semua perekonomian di dunia mengalami perubahan total dan tidak bisa bergerak. Kondisi ini membuat semua investor saham harus berhati-hati. Namun yang pasti, hampir semua krisis pernah dilalui di pasar bursa saham,” pungkasnya. (TYO)