Adapun pendapatan usaha dari segmen jasa pertambangan mencapai Rp102,2 miliar atau meningkat sebesar 121,1 persen YoY. Vincent memaparkan hal tersebut didukung oleh kenaikan volume OB removal yang meningkat sebesar 56,6 persen YoY menjadi 1,4 juta Bcm.
Lebih jauh jumlah produksi batu bara dan muatan Train Loading System (TLS) juga meningkat masing-masing sebesar 45,7 persen YoY dan 40,2 persen YoY.
Perseroan juga berhasil mencatatkan pendapatan usaha dari segmen jasa penyewaan alat berat pertambangan sebesar Rp32,2 miliar atau meningkat sebesar 94,1 persen YoY.
"Manajemen perseroan masih optimis untuk mencapai target tahun ini dengan volume batu bara yang jauh lebih besar pada semester kedua tahun 2023," pungkas Vincent.
(YNA)