Insight Investments Management Dukung Investasi Berkelanjutan

Camar Remoa selaku Chief Investment Officer INSIGHT menjelaskan meningkatnya kepekaan publik terhadap isu-isu sosial dan lingkungan menjadi alasan mengapa tren investasi berbasis Environmental, Social, Govemance (ESG) turut mengalami peningkatan. 

Baca Juga:

Investasi Obligasi dan Reksa Dana Lebih Aman saat Resesi, Begini Penjelasannya

Menurutnya, kepekaan publik ini harus dibarengi dengan upaya edukasi kepada para investor maupun calon investor terkait langkah bijak dalam bagaimana memilih instrumen investasi yang tidak hanya fokus pada keuntungan tapi juga punya kontribusi positif terhadap lingkungan. 

“Sejalan dengan tagline Insight yaitu Transforming Investments Into Social Impact, INSIGHT telah menghadirkan dua produk reksa dana yang sejalan dengan prinsip ESG, yakni Reksa Dana Indeks Saham Insight SRI-Kehati Likuid dan Reksa Dana Pendapatan Tetap Insight Renewable Energy Fund yang mempunyai fitur pembagian dividen di setiap bulannya.Tidak hanya punya kinerja historikal yang baik, dua produk ini berkontribusi terhadap isu lingkungan melalui program CSR yakni pelestarian keanekaragaman hayati serta Energi Baru dan Terbarukan (EBT)," jelasnya. 

Baca Juga:

Kalau Tidak Ada Investasi, Bahlil Takut Makin Banyak Pengangguran Intelektual 

Daiam sesi talkshow juga turut hadir Direktur Utama FUNDtastic Harry Hartono, sebagai informasi FUNDtastic merupakan salah satu agen penjual produk Reksa Dana Insight. Dalam sesinya, Harry menjelaskan bahwa reksa dana menjadi salah satu alternatif investasi yang kian diminati oleh para investor. 

“Dengan mengadopsi metode pasif investment FUNDtastic menyediakan strategi investasi ke reksa dana, emas dan SBN agar dapat menghindarkan masyarakat Indonesia darj kegagalan berinvestasi. Berdasarkan trend, dengan konsisten menabung rutin ini, tingkat keberhasilan investasi mendekati 1005 dalam kurun waktu 30 tahun. Di FUNDtastic nasabah dapat menikmati konsistensi menabung rutin reksa dana dengan fitur auto DCA, dimulai dari nominal Rp50.000 (lima puluh ribu rupiah). Sehingga bagi investor yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka, uangnya bisa tetap bekerja, meskipun sedang fokus berkarir, bisnis, maupun saat tidur," tuturnya