sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Integrasi Semen Indonesia (SMGR)- SMBR Siap Pacu Permintaan Produk

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
06/11/2022 04:30 WIB
Dirut Semen Indonesia Donny Arsal ungkap integrasi SMGR dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) dapat memacu permintaan semen nasional.
Integrasi Semen Indonesia (SMGR)- SMBR Siap Pacu Permintaan Produk (Dok.MNC)
Integrasi Semen Indonesia (SMGR)- SMBR Siap Pacu Permintaan Produk (Dok.MNC)

IDXChannel - Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), Donny Arsal mengatakan integrasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sub-Klaster Semen antara SMGR dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) dapat memacu permintaan semen nasional.

Donny memandang inisiatif pemerintah ini perlu mendapat dukungan lebih luas demi pembangunan dan pengembangan industri semen.

"Melalui integrasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas dalam memenuhi permintaan semen seiring pemulihan ekonomi pasca-pandemi," kata Donny di Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Menurutnya, penguatan posisi perusahaann BUMN Semen ini juga dapat mendukung kelencaran penyediaan dan distribusi pasokan semen di Indonesia.

Saat ini SMGR tengah memacu upaya dekarbonisasi demi mencapai operasional yang sustain, melalui penurunan rata-rata faktor terak dan meningkatkan porsi substitusi batu bara dengan menggunakan bahan bakar alternatif dari limbah industri maupun sampah perkotaan.

"Perseroan juga memanfaatkan teknologi solar panel, serta pengembangan berbagai produk berkualitas yang ramah lingkungan dengan faktor terak yang lebih rendah," jelasnya.

Seperti diketahui, hingga September 2022, SMGR telah menekan emisi karbon hingga 591 kg CO2 per ton semen atau turun sebesar 2,1% (setara 13 kg CO2/ton semen) yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 1% menjadi 69%, dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) sebesar 1,6% menjadi 7,1%.

Adapun hingga kuartal III/2022, SMGR mampu mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 18,9% year on year (yoy) menjadi Rp1,65 triliun, dengan peningkatan marjin laba bersih 1,0%, menjadi 6,5% dibandingkan tahun 2021.

Sementara itu EBITDA perseroan juga tercatat meningkat 0,6% menjadi Rp5,73 triliun, dengan marjin EBITDA naik 0,1% menjadi 22,7% secara year on year.

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement