IDXChannel - Volatilitas pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini cukup tinggi. Indeks sempat menguat ke level 6.700-an lalu pada akhir perdagangan malah koreksi dalam ke 6.636.
Pengamat Pasar Modal Oktavianus Audi mengatakan, ada dua faktor yang membuat investor untuk saat ini di IHSG masih diselimuti ketidakpastian yang cukup tinggi, terutama plafon utang AS.
"Cuma yang mesti digarisbawahi adalah afternya setelah dinaikkan debt ceiling nya itu apa dampaknya? karena kita lihat flashback di masa lampau, zaman Presiden Obama ini juga pernah kejadian," ungkap Audi dalam IDX 2nd Session Closing Market, Selasa (30/5/2023).
Audi melanjutkan, pada masa Presiden Obama tersebut selang dua hari dinyatakan debt fault, membuat pasar crashed. Wall Street dengan indeks S&P 500 turun 17% dan IHSG juga merosot 27% dalam beberapa minggu.
"Nah ini sebenarnya saya mau lihat juga karena kemarin market Amerika tutup sehingga tidak bisa lihat reaksinya jadi tadi saya lihat sebelumnya S&P, Nasdaq, Dow Jones hijau, nanti kita lihat lagi karena mereka harus voting dulu dari Kongres," jelasnya.
Faktor kedua adalah terkait dengan suku bunga, karena pada pekan lalu Amerika menaikkan lagi sehingga ada 60% probabilitas kemungkinan suku bunga The Fed akan naik lagi 25 basis poin di bulan Juni.
"Jadi saya pikir dua faktor ini yang membuat IHSG jadi galau atau regional juga kemungkinan besar mengalami hal yang sama karena dua sentimen ini yang akan terus dilihat dan juga nanti akan kita lihat responnya khususnya untuk bursa Amerika dan Eropa dan ternyata IHSG belum kemana-mana," kata Audi.
Menurut Audi, secara faktor, ketidakpastian itu masih cukup membayangi, ditambah lagi sektor komoditas yang hari ini masih koreksi.
"Untuk di teknikal sendiri, IHSG masih bearish untuk saat ini jangka pendek, menengah masih bearish, so far kita masih 6.636 saya pikir masih cukup oke untuk hari ini deh," ujar dia.
Berikut saham pilihan rekomendasi Oktavianus Audi;
ANTM 1900 - 2060 BUY
AKRA 1350 - 1470 BUY
PTBA 3250 - 3850 Spec BUY
EXCL 2000 - 2230 Buy on Break
(DES)