INTA saat ini memiliki empat lini usaha yang telah bersiap mendukung momentum pertumbuhan ekonomi nasional yang dalam fase pemulihan.
“Bayang-bayang resesi memang mengancam market global, tetapi kami optimis dapat tumbuh lebih baik di tahun ini. Memperkuat hubungan dengan principal dan fokus dengan pelanggan prioritas, INTA berupaya mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk menghasilkan kinerja positif,” kata Petrus.
Dari kinerja lini usaha, INTA akan mendukung pertumbuhan group yang ditargetkan tumbuh 86% dari tahun sebelumnya. Upaya yang dilakukan INTA antara lain dengan memaksimalkan usaha perdagangan alat berat LiuGong, Sinotruk, Bobcat, Tata dan Doosan.
(FRI)