IDXChannel - Jumlah investor pasar modal tercatat meningkat seiring meningkatnya pembicaraan terkait saham dan majunya teknologi. Kini, membuat rekening saham pun bisa dilakukan secara online tanpa perlu datang ke perusahaan sekuritas.
Mengutip KSEI, jumlah investor pasar modal pada Februari 2022 tercatat sebanyak 8,1 juta atau meningkat 8,2% dibandingkan 2021 sebesar 7,48 juta.
Banyaknya investor saham ini bisa menjadi kabar baik, menunjukkan bahwa instrumen investasi ini tak lagi dianggap rumit oleh masyarakat.
Nah, kalau kamu investor pemula, enggak perlu minder. Simak strategi yang perlu kamu ketahui untuk memitigasi risiko kerugian ketika berinvestasi saham, dilansir dari Sikapi Uangmu OJK.
1. Kapan waktu yang tepat untuk membeli saham?
Kapan waktu yang tepat untuk membeli saham bisa dilihat dari dua hal, yaitu berdasarkan analisis fundamental dan teknikal.
Analisis fundamental mengacu pada analisa melalui pendekatan kondisi ekonomi, politik, bahkan melihat tren perkembangan usaha yang ada. Analisis ini salah satunya bisa dilihat dari laporan keuangan emiten.
Sementara analisa teknikal, yaitu analisa saham melalui pendekatan pergerakan harga saham tersebut pada suatu rentang waktu, termasuk informasi mengenai titik tertinggi dan terendah dari harga suatu saham.
Adapun dalam menilai harga saham suatu perusahaan, jangan semata-mata melihat nominal (mahal atau murah), tetapi apakah dengan harga tersebut pantas untuk dibeli.
2. Profil perusahaan
Selanjutnya, yang perlu kita perhatikan sebelum membeli saham yaitu profil dan tingkat likuiditas perusahaan, fluktuasi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tren market, Return of Equity (ROE) atau laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut, sales atau penjualan, dan Earning per Share (EPS) Growth.