sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Investor Wajib Tahu Arti Current dalam Dunia Saham

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
19/01/2024 08:30 WIB
Banyak dari invetor pemula yang belum memahami apa arti current dalam dunia saham.
Investor Wajib Tahu Arti Current dalam Dunia Saham. (Foto: Arti Current dalam Dunia Saham)
Investor Wajib Tahu Arti Current dalam Dunia Saham. (Foto: Arti Current dalam Dunia Saham)

2. Current Yield
Hasil saat ini adalah istilah yang digunakan untuk mengukur tingkat pendapatan Anda saat ini berdasarkan tingkat bunga kupon yang Anda terima tergantung pada harga pasar.

Istilah ini sering digunakan dalam perdagangan obligasi. Perubahan harga obligasi berbanding terbalik dengan imbal hasil. Semakin rendah nilai imbal hasil maka harga obligasi akan semakin tinggi karena permintaan yang meningkat.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi nilai imbal hasil obligasi. Berdasarkan harga obligasi, suku bunga acuan, nilai tukar rupiah, dan acuan imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun. Untuk menentukan nilainya digunakan rumus current sebagai berikut:

Current Yield = Tingkat Bunga Kupon : Harga Pasar

Tingkat kupon yang disertakan dalam rumus  mengacu pada bunga tahunan yang dibayarkan atas obligasi, dan harga pasar yang ditampilkan mengacu pada harga pasar obligasi.

Misalnya, PT BGC membagikan kupon 10% kepada pemegang obligasi setiap tahunnya. Sedangkan harga obligasi perseroan 95% dengan nilai nominal Rp1 miliar. Berdasarkan uraian tersebut, maka hasil saat ini dapat dihitung  dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(10% x 1.000.000.000) : (95% x 1.000.000.000) x 100% = 10,52%

3. Current Share Outstanding
Istilah lain dari saham yang mengacu pada lancar sering disebut dengan saham yang diterbitkan saat ini, atau  saham beredar.

Saham beredar adalah  saham yang diterbitkan oleh suatu perseroan yang statusnya dimiliki oleh perseorangan atau perseroan dan organisasi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa saham-saham yang dikeluarkan saat ini adalah saham-saham perusahaan yang tercatat dan beredar di masyarakat.

Jumlah saham beredar biasanya digunakan untuk menghitung kapitalisasi pasar perusahaan, termasuk laba per saham (EPS) dan arus kas per saham (CFPS). Perlu diketahui bahwa,jumlah saham beredar tidak bersifat mutlak dan dapat bervariasi tergantung faktor-faktor yang mempengaruhinya. 

Ketika suatu perusahaan menerbitkan  saham tambahan, jumlah saham beredar bertambah. Sebaliknya, jika suatu perusahaan membeli kembali sahamnya sendiri dengan sistem pembelian kembali saham, maka jumlah saham  yang beredar akan berkurang.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement