Shifa Nurhaliza
IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis ini tegaskan para pengendara di AS bahwa pasokan bahan bakar harus mulai kembali normal akhir pekan ini.
Mengutip Reuters, Jumat (14/5/2021), bahkan ketika lebih banyak pompa bensin kehabisan bensin di seluruh Tenggara hampir seminggu setelah serangan dunia maya terhadap saluran pipa bahan bakar utama negara itu.
Dalam laporannya, Colonial Pipeline mengatakan pada Kamis malam pihaknya telah memulai kembali seluruh sistem perpipaannya dan telah memulai pengiriman di semua pasarnya.
“Diperlukan beberapa hari agar pengiriman kembali normal di sepanjang rute 5.500 mil (8.850 km). Beberapa pasar mungkin mengalami, atau terus mengalami gangguan layanan dan terputus-putus," kata Colonial Pipeline.
Diektahui, pipa tersebut membawa 100 juta galon bensin, solar dan bahan bakar jet per hari. Saat ini pipa tersebut kembali melakukan pemompaan yang dikendalikan melalui komputer, pada Rabu malam setelah menambahkan langkah-langkah keamanan.
Sebelumnya, kekurangan bensin memburuk dari Virginia ke Florida karena depot dan pusat distribusi menunggu pasokan. Penutupan itu juga memaksa dua kilang untuk membatasi produksi dan mendorong maskapai penerbangan untuk mengubah rute penerbangan untuk mengisi bahan bakar di bandara di luar daerah yang terkena dampak.
Kemarahan para pengendara mobil mereda karena kepanikan membeli menyebabkan stasiun-stasiun menjadi kering bahkan di mana persediaan tersedia. Colonial mengatakan dalam pemberitahuan kepada pengirimnya bahwa itu sekitar 5-1 / 2 hari di belakang waktu yang dijadwalkan saat ini.
"Segmen jalur tertentu dioperasikan secara manual selama waktu henti dan mungkin lebih awal dari perkiraan penundaan 5-1 / 2 hari," tulisnya.
Pada Kamis, sekitar 70% pompa bensin di Carolina Utara tidak memiliki bahan bakar, sementara sekitar 50% stasiun di Virginia, Carolina Selatan dan Georgia mengalami pemadaman, kata perusahaan pelacakan GasBuddy.
Harga bensin nasional rata-rata naik di atas USD3,00 per galon, tertinggi sejak Oktober 2014, kata American Automobile Association. (FHM)
