Hendra menjelaskan, dengan disiplin biaya yang kuat telah membuka jalan bagi pertumbuhan EBITDA pada 2023 sebesar 6,1 persen secara tahunan (year on year/YoY), sekaligus menjadi rekor tertinggi, yaitu sebesar USD501,9 juta.
Hal ini menyebabkan meningkatnya margin EBITDA menjadi 84 persen dibandingkan dengan 83 persen pada tahun sebelumnya.
"Komitmen kami untuk menjaga keunggulan operasional sepenuhnya tercermin dalam realisasi capacity factor, yang tetap berada di atas 90 persen sepanjang 2023 dan memperkuat posisi kuat geothermal sebagai energi terbarukan dengan energi baseload yang dapat diandalkan," tutur Hendra.
Lebih lanjut Hendra menjelaskan, perseroan ke depan akan berada di jalur yang sesuai dan tepat dalam rencana ekspansi untuk mengoperasikan kapasitas sebesar 1.300 MW pada 2028.
:Kondisi tersebut akan dicapai melalui pengembangan unit-unit baru di area operasi geothermal kami yang sudah ada dan pengembangan kawasan greenfield di bidang energi geothermal maupun tenaga angin," tegas Hendra. (TSA)