sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kejar Efisiensi, IPOL Genjot Kapasitas Produksi di China dan Purwakarta

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
09/06/2022 13:39 WIB
Dengan kapasitas produksi yang lebih maksimal, biaya produksi per produk dengan sendirinya dapat ditekan, sehingga dapat mencapai skala ekonomi yang lebih baik.
Kejar Efisiensi, IPOL Genjot Kapasitas Produksi di China dan Purwakarta (foto: MNC Media)
Kejar Efisiensi, IPOL Genjot Kapasitas Produksi di China dan Purwakarta (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) tengah bersiap menambah kapasitas produksinya guna mengejar skala keenomian rantai produksi perusahaan. Dengan kapasitas produksi yang lebih maksimal, biaya produksi per produk dengan sendirinya dapat ditekan, sehingga dapat mencapai skala ekonomi yang lebih baik.

"Perseroan yakin dengan adanya tambahan kapasitas (produksi), maka skala ekonomi dapat dicapai, sehingga pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan nilai (perusahaan) bagi para pemegang saham," ujar Presiden Direktur IPOL, Henry Halim, dalam paparan publik perusahaan, di Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Penambahan kapasitas produksi tersebut, menurut Henry, bakal dilakukan di dua pabrik milik perusahaan yang berada di Suzhou, China, dan Purwakarta, Indonesia.

"Penambahan (kapasitas) mesin BOPP (Biaxially-Oriented Polypropylene) sebanyak 40 ribu ton di China dan 25 ribu ton di Indonesia. Jadi total kapasitas terpasang kami nantinya meningkat sebesar 65 persen menjadi 165 ribu ton film per tahun," tutur Henry.

Rencana penambahan kapasitas produksi tersebut, lanjut henry, telah diajukan dan disepakati oleh pemegang saham perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar sebelum paparan publik. Tak hanya penambahan kapasitas, RUPS juga memberikan persetujuan untuk pembagian dividen sebesar 28 persen dari laba bersih yang berhasil diraup perusahaan pada tahun 2021 lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, tahun lalu IPOL tercatat berhasil mengantongi laba bersih sebesar USD8,8 juta, atau tumbuh 12 persen dibanding catatan laba pada tahun 2020 yang masih sebesar USD7,9 juta. Laba disisihkan dari nilai pendapatan yang pada 2021 mencapai USD239,41 juta, melonjak 21 persen dari catatan pendapatan tahun 2020 yang masih sebesar USD197,89 juta.

"Kami juga akan membagi dividen sebesar Rp5,5 per saham, atau secara total sebesar Rp35,4 miliar. Untuk detil jadwal pembagian akan diumumkan kemudian dalam laporan keterbukaan informasi," tegas Henry. (TSA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement