IDXChannel - Enterprise value adalah nilai keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan dengan memperhitungkan market cap milik perusahaan tersebut.
Bisa dikatakan ini merupakan perhitungan yang lebih kompleks dari kapitalisasi pasar. Sebab perhitungannya meliputi utang perusahaan beserta kas yang dimilikinya.
Lantas apa itu enterprise value? Simak penjelasan yang dihimpun kami dari situs OCBC NISP dengan judul ‘Enterprise Value: Fungsi, Komponen, dan Cara Menghitungnya.’
Enterprise Value
Anda mungkin juga dapat memperoleh informasi bahwa suatu perusahaan cukup berisiko karena memiliki utang yang besar.
Namun, perlu dipahami bahwa utang perusahaan dapat memiliki interpretasi yang berbeda-beda. Misalnya saja dalam industri padat modal yang memiliki nilai utang dengan jumlah besar, utang tersebut biasanya digunakan untuk membeli peralatan demi pertumbuhan usaha.
Karenanya, jika Anda akan melakukan perbandingan perusahaan melalui perhitungan enterprise value, terapkanlah pada dua atau lebih perusahaan yang industrinya sama.
Fungsi Enterprise Value
Enterprise value memiliki beberapa fungsi penting dalam kegiatan yang berkaitan dengan investasi maupun akuisisi. Adapun fungsi enterprise value adalah sebagai berikut.
1. Menunjukkan Kinerja Perusahaan
Perhitungan enterprise value dapat menunjukkan nilai rasio keuangan suatu perusahaan.
Dengan begitu, investor dapat mengetahui seperti apa kinerja dari perusahaan yang ditargetkannya tersebut.
Kenali Enterprise Value dalam Pasar Modal. (FOTO : MNC MEDIA)
2. Menginformasikan Tentang Utang dan Kas
Sudah sempat disinggung di atas bahwa enterprise value adalah perhitungan yang melibatkan jumlah utang dan kas di dalamnya.
Ini berfungsi agar investor mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utang dengan baik.
Jika perusahaan memang memiliki kinerja keuangan yang bagus, maka sahamnya layak untuk dipilih dan dibeli investor.
3. Memudahkan Penentuan Nilai untuk Akuisisi
Ketika investor berbentuk badan usaha hendak melakukan akuisisi terhadap perusahaan lainnya, maka penting untuk mengetahui enterprise value target.
Dengan demikian, badan usaha tersebut akan lebih mudah mengukur berapa jumlah modal yang dibutuhkan untuk mengakuisisinya.
4. Membantu Menetralkan Risiko
Bagi pelaku usaha, enterprise value digunakan sebagai pembanding ketika memperhitungkan struktur permodalan yang berbeda.
Hal ini bertujuan untuk menetralkan risiko yang berpotensi terjadi di pasar saham.
Faktor yang Mempengaruhi Enterprise Value
Terdapat beberapa hal yang berpengaruh dalam enterprise value suatu perusahaan, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Nilai Ekuitas atau Kapitalisasi Pasar
Nilai ekuitas atau kapitalisasi pasar menunjukkan jumlah aset perusahaan dilihat dari sahamnya.
Untuk memperoleh nilai ekuitas dapat dilakukan melalui pengalian harga saham emiten di pasaran dengan jumlah saham yang tersebar.
2. Total Utang
Perusahaan umumnya berutang untuk memenuhi keperluan bisnisnya. Untuk itu, perhitungan besaran utang dalam enterprise value adalah hal yang tidak boleh terlewatkan.
Suatu emiten layak menjadi pilihan apabila tidak memiliki utang yang terlalu besar.
Sebab, itu membuktikan bahwa perusahaan dapat mengatur keuangan dengan baik sehingga mampu membayar utang-utangnya.
3. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas adalah jenis aset yang paling cair dalam laporan perusahaan.
Contoh setara kas, seperti surat berharga, dana pasar uang, investasi jangka pendek, dan masih banyak lagi.
Perusahaan pada umumnya mengurangi jumlahnya dari perhitungan enterprise value karena dapat mengurangi biaya akuisisi perusahaan target.
4. Saham Preferen
Saham preferen adalah jenis sekuritas hibrida yang menggabungkan ekuitas dengan utang.
Namun, saham preferen lebih diperlakukan sebagai utang karena dalam akuisisi, ini harus dilunasi.
5. Kepentingan Non-Pengendali (Minoritas)
Kepentingan non-pengendali (minoritas) adalah bagian dari anak perusahaan yang tidak dimiliki perusahaan induk serta memiliki posisi besar melebihi 50% namun kurang dari 100%.
Laporan keuangan anak perusahaan ini nantinya akan disertakan dalam laporan keuangan induk perusahaan.
Untuk itu, memasukkan kepentingan minoritas dalam perhitungan menjadi hal yang penting agar nilainya tercermin pada enterprise value.
Cara Menghitung Enterprise Value
Cara menghitung enterprise value dapat dilakukan menggunakan rumusnya. Adapun rumus enterprise value adalah sebagai berikut.
Enterprise Value = Kapitalisasi + Utang - Kas dan Setara Kas
Investor juga dapat menggunakan rumus enterprise value yang diperluas jika memiliki saham preferen di suatu perusahaan. Adapun cara menghitungnya sebagai berikut:
Enterprise Value = Saham Preferen + Utang + Saham Biasa + Bunga Minoritas - Kas dan Setara Kas
Anda dapat memperhatikan penerapan perhitungannya dalam contoh di bawah ini.
Perusahaan XYZ diketahui memiliki data sebagai berikut.
Harga saham biasa = Rp200 per lembar
Jumlah saham beredar = Rp1 miliar per lembar
Maka, nilai kapitalisasi pasar saham biasa = Rp200 miliar
Total utang = Rp70 miliar
Kas dan setara kas = Rp50 miliar
Maka, cara menghitung enterprise value perusahaan XYZ adalah sebagai berikut.
Enterprise Value = Rp200 miliar + Rp70 miliar - Rp50 miliar
Enterprise Value = Rp220 miliar
Itulah penjelasan enterprise value semoga informasi ini berguna bagi Anda. (MYY)